too much can hurt you so much

Selasa, 12 Juni 2012

PadangPanjang kota serambi makkah


KOPI - Kecil-kecil cabe rawit, itulah pribahasa yang cocok untuk sebuah kota kecil di Sumatera Barat ini. Di atas tanah yang hanya seluas 23 KM2 dengan penduduk yang hanya sekitar 50 ribu jiwa, terdapat segudang prestasi dan potensi. Mulai dari prestasi tingkat nasional hingga internasional, dari potensi ekonomi, industri hingga rekreasi. Kota sejuk yang seolah dipagari oleh tiga gunung (Gunung Marapi, Singgalang, dan Tandikat) layak disejajarkan dengan kota-kota terbaik di Indonesia.
Baru-baru ini Kota Padang Panjang mendapat penghargaan sebagai kota terbersih di Indonesia dengan diraihnya Piala adipura untuk ke-10 kalinya. Beberapa bulan lalu kota bersih ini juga mendapat penghargaan sebagai kota sehat oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dan menjadi rujukan bagi negara-negara di ASEAN. Hal ini ditandai dengan diundangnya Walikota Suir Syam sebagai pembicara oleh WHO di Yangon, Myanmar, 24 April 2012 lalu. Prestasi ini tidak lahir begitu saja, kerja keras dan inovasi menjadi spirit Pemerintah Kota Padang Panjang yang dimotori oleh Walikota Syuir Syam dan Wakil Walikota Edwin. Program-program paling fenomenal adalah pelayanan kesehatan gratis yang diberikan kepada seluruh warga dan Perda nomor 8 tahun 2009 tentang kawasan tanpa asap rokok dan kawasan tertib rokok. Dengan penetapan perda rokok ini Padang Panjang mendapat penghargaan World Tobacco Award dari WHO. Selain itu program pencegahan penyakit tidak menular di kota ini telah menjadi pilot project di Indonesia.
Sektor ekonomi dan industri juga memiliki potensi dan prestasi yang tak bisa dipandang sebelah mata. Pada tanggal 3 Desember 2011 lalu, Padang Panjang mendapat Piala Ketahanan Pangan melalui Walikota Syuir Syam. Beliau merupakan satu-satunya kepala daerah di Indonesia menerima penghargahan tersebut yang diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Data BPS setempat menunjukan, Masyarakat Padang Panjang telah mengurangi konsumsi beras 1,5 persen pertahunnya. Penggunaan pupuk organik meningkatkan panen dari yang sebelumnya 4,2 ton menjadi 8 ton pada panen akhir tahun 2011. Hal ini yang membuat kota hujan ini kembali dihujani prestasi sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang menjadi kota organik. Selain hujan prestasi tersebut, Padang Panjang juga memiliki potensi industri kulit, yaitu sebagai sentra kulit terbesar di Pulau Sumatera atau nomor dua setelah pulau jawa.
Padang Panjang juga memiliki potensi rekreasi jasmani maupun rohani. Minang Fantasi (MIFAN) yang menjadi ikon pariwisata kota bunga ini tak henti-hentinya dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga regional. Tempat rekreasi keluarga ini merupakan yang terbesar, terlengkap, dan termodern di Sumatera. Objek wisata ini terbagi dua, yaitu waterpark dan drypark. Adapun wahana di waterpark sebagai berikut : Wahana Kolam Ombak, Kolam Arus, Kolam Renang Khusus Wanita, Ember Tumpah, Slide Tower dan Kiddy Pool. Wahana-wahana yang terdapat di drypark adalah Bumper Boat, Bom-Bom Car, Ferris Whell, Mini Roller Coaster, Jump Arround, Piring Terbang UFO, dan Carrousel. Selain itu MIFAN juga dilengkapi dengan cottage, panggung musik, Camping dan Outbound Ground, Mushalla, Restoran, Snack Counter,dan lain-lain.
Selain wisata jasmani, Kota Serambi Mekkah ini juga memiliki banyak wisata rohani, antara lain Thawalib Padang Panjang, Diniyah Putri, dan Masjid Asasi. Thawalib Padang Panjang merupakan cikal bakal Sekolah Islam Modern di Indonesia yang didirikan oleh Ayah Buya Hamka, Abdul Karim Amrullah. Buya Hamka juga mengecap pendidikan Agama dan mempelajari bahasa arab disana. Selain Thawalib Putra, di Padang Panjang juga terdapat Diniyah Putri yang merupakan Sekolah Islam Wanita pertama di Indonesia. Diniyah Putri didirikan oleh Rahmah El-Yunusiyah yang pantas disebut sebagai Ibu Pendidikan Indonesia atas usahanya yang gigih mendirikan sekolah wanita berlandaskan islam ditengah pengkerdilan hak-hak wanita pada masa penjajahan. Terakhir, Padang Panjang juga memiliki Masjid Azazi yang merupakan simbol dari Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Hal ini terlihat dari keunikan desain masjid dengan menggabungkan unsur adat dan agama islam.
Hal-hal diatas merupakan beberapa prestasi dan potensi luar biasa dari kota kecil yang hanya memiliki dua kecamatan ini. Prestasi itu diraih dengan kerja keras dan inovasi dari seluruh pihak yang dimotori oleh Pemda Kota Padang Panjang. Potensi-potensi di kota ini telah dikembangan oleh segala pihak. Melihat usaha yang telah dilakukan selama ini besar harapan potensi-potensi tersebut dapat berbuah prestasi.

Sumber : http://www.pewarta-indonesia.com/nusantara/8937-padang-panjang-kecil-kecil-cabe-rawit.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda dibawah ini... Jika ada kesalahan dalam penulisan, silahkan di perbaiki,, Tolong jangan berikan komentar spam.. nine_irvi@yahoo.co.id
Terimakasih..

free counters

Backlink


Designed By Seo Blogger Templates | Developed By Nindy Irzavika